Kamis, 13 Januari 2011

Ikhlash Menerima Ujian

Dalam hadist Qudsi ,Allah telah berfirman kepada MalaikatNya: " Pergilah kepada hambaKu.lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadaNya,karena Aku mau mendengar suaranya "( HR:Tabrani yang bersumber dari Abu Umamah ra ).

Mengapa manusia tidak bisa  lepas dari ujian hidupnya? jawabnya,karena Allah senang melihat bagaimana cara sang hamba dalam menyikapi ujian yang datang kepadaNya,sehingga Allah bisa mengetahui bagaimana kadar keimanan seorang hamba kepadaNya.
Bahkan sebuat riwayat menyebutkan bahwa Allah sangat senang melihat hambaNya yang menangis tersedu-sedan karena mengharap belas kasih Allah,karena tidak kuat menghadapi ujian yang tengah dihadapinya,Allah SWT senang dapat menyaksikan hambaNya yang 'merengek-rengek' meminta belas kasihNya.
Allah SWT berfirman kepada malaikatNya yang bersumber dari surat Al Baqarah ayat 155,Allah SWT berfirman: " Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar".
Dari ayat diatas tampak jelas materi tujuan ujian yang akan dihadapi manusia dimuka bumi ini.Ada beberapa kemungkinan ujian yang bisa kita perkirakan,diantaranya:
1. Supaya manusia menyadari bagaimana posisinya dihadapan Al-Khalik dan menyadari serta bersiap
 diri,jika semua titipan yang telah diberikan Allah kepada dirinya itu diambil kembali oleh Allah.
2. Supaya manusia tidak lupa diri dan tidak memiliki waktu untuk bersikap sombong.baik itu bersikap sombong kepada sesama makhluk maupun kepada Sang Pencipta.
3. Supaya manusia jangan terlalu jauh dari Allah SWT karena sebetulnya melalui ujian tersebut Allah menginginkan agar manusia selalu dekat pada Allah SWT.

Salah satu ujian terberat yang dihadapi Nabi Ayub as,yang terkenal sebagai nabi yang penyabar.pada awalnya,beliau dijadikan Allah sebagai kaya raya,namun menjadi miskin.anak-anaknya yang banyak,meninggal dunia satu persatu.tidak cukup sampai disitu ujian yang ditimpakan kepadanya,beliau kemudian ditimpa suatu penyaky yang sangat berat,daging-dagingnya membusuk dimakan ulat.setiap ulat yang terjatuh,beliau ambil dan mengembalikannya lagi ketubuhnya.
Ketika itu istri beliau meminta agar Nab Ayub as memohon kesembuhan kepada Allah,maka Nabi Ayub berkata " Sungguh aku malu untuk meminta maaf kepada Allah sebab masa ujian yang kualami ini belum memadai jika dibandingkan dengan masa senangku".Akhirnya ulat-ulat ditubuh Nabi Ayub as telah menggorogoti habis tubuh beliau,pada akhirnya ulat-ulat itu saling memakan diantara dirinya sendiri sehingga yang tertinggal hanya dua ekor saja maka Nabi Ayub as berdoa," Sungguh Engkau telah menimpakan padaku ujian yang berat,sedangkan Engkau adalah Dzat Yang Mahabelaskasih.
Kemudian Allah mengirimkan wahyu kepada Nabi Ayub as " Hai Ayub,lisan,hati dan ulat itu adalah milikku sedangkan rasa sakit pun datangnya dariKu.Selanjutnya Allah mengembalikan Nabi Ayub as kekondisi semula dengan segala nikmatnNya,mulai dari badannya,hartanya, dan anak-anaknya
Jadi,tidak inginkah anada mendapat kemuliaan seperti yang didapat oleh para Nabi,Rasul dan Kekasihnya yang hidup sebelum anda? Mudah-mudahan kita diberi kekuatan oleh Allah untuk bisa lolos dalam ujian tersebut Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar